NinoPedia.com – Chart Pattern adalah model atau bentuk yang diturunkan dari pergerakan grafik harga. Dari pemahaman tersebut, kita melihat harga sebagai indikasi dalam mencari transaksi BUY atau SELL dalam perdagangan mata uang dan komoditas. Mari kita lihat di sini pada dasarnya.
Chart Pattern adalah pola grafik harga yang berulang, sehingga pola tersebut dapat digunakan untuk meramalkan kemana harga akan pergi. Chart Pattern sangat penting dalam analisis teknologi karena pola ini juga dapat dilihat di semua periode, menit, jam dan bulan, selain dari kemampuan untuk mengidentifikasi arah harga.
Beberapa teknik analisis teknikal menunjukkan bahwa studi tentang pola grafik adalah pola yang sangat sederhana dan akurat dalam membaca pergerakan harga di pasar.
Ini memiliki presisi yang lebih besar daripada pola kandil konvensional, karena lebih banyak bentuk kandil yang dipertimbangkan. Cara Chart Pattern dianalisis sangat sederhana karena Anda hanya perlu melihat pola grafik harga itu sendiri.
Macam-Macam Chart Pattern
Chart Pattern seperti Triangle atau Head & Shoulder adalah nama yang berbeda. Chart Patterns diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
- Pola pembalikan (reversal pattern)
- Pola lanjutan (pola kelanjutan tren)
1. Reversal Pattern (Pola Pembalikan Arah)
Pola atau bentuk grafik ini menunjukkan bahwa harga kemungkinan besar akan membalikkan tren sebelumnya. Pola ini dapat menunjukkan waktu pada titik harga tertinggi untuk entri BELI atau JUAL pada tingkat harga terendah.
Double Top dan Double Bottom
Pola ini merupakan salah satu pola penetapan harga frekuensi tertinggi karena dapat dengan mudah dilihat. Formasi double top menunjukkan bahwa harga cenderung turun saat mencapai puncaknya. Double Top adalah versi Bearish-nya, sedangkan versi Bullish-nya adalah Double Bottom.
Triple Top dan Triple Bottom
Pola ini mewakili perubahan pola harga sebelumnya. Perbedaannya adalah presisi dari pola ini agak lebih besar karena harga menampilkan respon resistance atau support yang kuat.
Head And Shoulder
Shpulder pertama dan kedua lebih kecil dari kepala, indikasi kelemahan untuk menjaga harga ke level terbesarnya (Head). Setelah harga tampaknya menembus garis leher, kami dapat menjual pesanan.
Ada juga versi bullish Dari pola Head and Shoulder, yang disebut Inverted Head And Shoulder.
Falling Wedge
Pengertian pola diagram ini sangat sederhana, jika biaya sudah mulai terlihat turun berarti harga bisa saja naik. Koin yang jatuh ini cukup sering muncul di grafik harga.
Rising Wedge
Secara sederhana, pola harga ini adalah versi Bearish wedge jatuh. Jika harga konvergen lebih tinggi, pasar kemudian dapat bereaksi terhadap aktivitas sell-off nanti.
Rounding Bottom
Ini sangat jarang dibandingkan dengan pola pembalikan lainnya. Jadi pola harga ini ditujukan untuk trading jangka panjang, dan formasi rounding bottom membutuhkan banyak candlestick.
Bump And Run
Faktanya, pola ini juga sering terlihat pada grafik. Formasinya sangat sederhana dan menjanjikan. Tidak banyak orang yang masih mengenali pola ini.
2. Continuation Pattern (pola penerusan trend)
Berbeda dengan pola pembalikan pola grafik, pola harga pola Continuation menunjukkan bahwa tren terus berlanjut meskipun terjadi pembalikan arah. Ini biasanya karena pergerakan pasar sering menelusuri kembali.
Flag
Formasi harga dari pola ini sekilas mirip dengan tool Trendline Channel. Memang benar bahwa pedagang sering menggunakan pola bendera dan saluran tren untuk mengevaluasi kemungkinan hasil batas resistensi atau dukungan (garis diagonal).
Pennant
Pola Pennant menunjukkan kemungkinan pergerakan harga setelah periode konsolidasi untuk menembus harga. Pola ini sekilas mirip dengan pola Wedges, perbedaannya adalah derajat kemiringannya. Pola irisannya ke segala arah, sedangkan pola Panji hampir simetris.
Symmetrical Triangle
Pola ini muncul hampir sama dengan pola Pennant, jadi apa bedanya? Dibandingkan dengan pola ini, lebih banyak kandil diperlukan untuk menyelesaikan formasi. Misalnya, Pennant dapat dibuat hanya dengan beberapa lilin, sehingga pola Segitiga Simetris membutuhkan dua kali seluruh lilin untuk menyelesaikan pembentukannya. Kedua, pola ini bisa disebut “focal” sebagai lawan dari pola Pennant, karena harga bisa naik atau turun.
Ascending Triangle
Perhatikan perbedaan dari pola segitiga sama sisi sebelumnya. Dalam pola Ascending Triangle, harga menyatu lebih tinggi, namun tetap bertabrakan dengan kisaran resistensi yang sama. Setelah harga menembus resistance akan ada sinyal BELI yang kuat.
Descending Triangle
Jika sinyal BELI ditentukan oleh Ascending Triangle. Di sisi lain, pola Descent Triangle menunjukkan peluang untuk SELL setelah harga ditembus.
Cup With Handle
Pola harga ini mirip dengan pembulatan bawah, namun perbedaannya terletak pada konsolidasi label harga.
Rectangle
Dan last but not least, jika harga naik dan tidak jelas di mana bagian atas dan bawahnya, mungkin kita dihadapkan pada pola harga persegi panjang.
Kesimpulan
Chart Pattern adalah model atau bentuk yang diturunkan dari pergerakan grafik harga. Chart Pattern adalah pola grafik harga yang berulang, sehingga dapat digunakan untuk memprediksi kemana arah harga akan bergerak.
Studi tentang Chart Pattern adalah pola yang sangat sederhana dan akurat untuk membaca pergerakan harga di pasar. Chart Pattern diklasifikasikan menjadi dua jenis, yaitu Reversal dan Double Top dan Triple Bottom. Ada juga versi bullish dari pola Head and Shoulder yang disebut Inverted Head And Shoulder.
Pola Pennant menunjukkan kemungkinan pergerakan harga setelah periode konsolidasi untuk menembus harga. Dalam pola Ascending Triangle, harga menyatu lebih tinggi, tetapi masih bertabrakan dengan kisaran resistance yang sama. Pola Descent Triangle menunjukkan peluang untuk SELL setelah harga ditembus. Pola Cup With Handle mirip dengan pembulatan ke bawah, namun perbedaannya terletak pada konsolidasi label harga.